Keunikan Masjid Agung Sang Cipta Rasa Yang Kental Akan Nilai Sejarah

Dilihat dari namanya saja Masjid Agung Sang Cipta Rasa sudah terdengar cukup unik. Namun jika diperhatikan lebih details lagi, ada cukup banyak keunikan dari masjid yang satu ini. Memiliki sejarah yang cukup panjang, membuat masjid ini sering dijadikan sebagai pilihan destinasi wisata Religi saat berkunjung ke Cirebon.

Ya, masjid yang pembangunannya dipimpin oleh Sunan Gunung Jati ini memang memiliki banyak sekali pesona. Apalagi jika dilihat dari segi arsitekturnya. Banyak sekali keindahan arsitektur bangunan yang diaplikasikan pada masjid yang satu ini.

Memang untuk saat ini masjid sendiri sudah beberapa kali mengalami renovasi. Selain itu sudah cukup banyak ornamen pada masjid yang membuatnya semakin estetik. Tidak hanya jam digital masjid saja yang tampil begitu indah dan canggih. Namun cukup banyak detail lain pada masjid yang tidak kalah indahnya.

Sejarah Berdirinya Masjid

Jika mengacu pada catatan Keraton Kasepuhan Cirebon, berdasarkan pada Candrasengkala, masjid ini dibangun pada Waspada Panembahe Yuganing Ratu. Kalimat tersebut memiliki makna 2241 atau 1422 Saka.

Tetapi beberapa sejarawan justru memilih tahun 1478 sebagai tahun dibangunnya masjid ini. Tahun yang juga menjadi awal didirikannya Kesultanan Cirebon. Dan Sunan Gunung Jati adalah Sultan pertamanya.

Menurut sejarahnya, pembangunan masjid ini sendiri diprakarsai oleh Sunan Gunung Jari atau Syarief Hidayatullah. Untuk pembangunan masjid sendiri, Sang Sunan kemudian meminta bantuan kepada Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga ditunjuk sebagai pimpinan pembangunan masjid. Pembangunan masjid sendiri dikatakan melibatkan hingga 500 tenaga kerja. Sementara itu untuk arsitektur masjidnya sendiri diserahkan kepada Raden Sepat. Seorang arsitektur dari Majapahit. Raden Sepat merancang Masjid Agung Sang Cipta Rasa dengan bentuk dari Mongolia.

Keunikan Masjid Agung Cipta Rasa

Berbicara mengenai Masjid Agung Cipta Rasa, terdapat beberapa keunikan yang tidak dimiliki oleh masjid di Indonesia pada umumnya. Terlebih lagi jika dilihat dari arsitekturnya. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa keunikan masjid yang sayangnya jarang diperhatikan masyarakat umum.

  1. Nama Masjid

Jika dilihat dari penamaan masjid, bisa dikatakan sangat berbeda dengan nama-nama masjid yang umum ada di Indonesia. Umumnya nama masjid yang ada di Indonesia lebih sering mengadopsi nama-nama Arab.

Tetapi masjid ini sangatlah berbeda. Nama masjid sendiri diambil dari kata Sang yang memiliki arti Keagungan. Cipta yang memiliki arti Dibangun. Kemudian Rasa yang memiliki arti digunakan.

  1. Tidak Memiliki Kubah dan Menara

Kubah dan menara bisa dikatakan sebagai salah satu karakteristik bangunan masjid yang ada di Indonesia. Namun tampaknya hal ini tidak berlaku untuk masjid ini. Masjid ini justru tidak memiliki kubah maupun menara.

Kemudian jika dilihat atap masjid pun bisa dikatakan cukup unik. Pasalnya atap masjid justru berbentuk prisma atau limasan. Atap bentuk ini justru sering ditemukan pada atap rumah tradisonal Jawa. Selain itu sentuhan atap tumpuk juga menjadi ciri khas lain dari masjid yang satu ini.

  1. Gaya Arsitektur Masjid

Sama halnya dengan masjid-masjid kuno lainnya, masjid ini pun dari arsitekturnya memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya ada cukup banyak percampuran budaya dan etnik yang terdapat pada masjid kebanggaan masyarakat Cirebon ini.

Yang paling terlihat adalah adanya sentuhan budaya Hindu dan Islam yang dipadukan dengan sentuhan etnik Cirebon, Majapahit, dan Demak. Hal ini membuat bangunan masjid ini tampak begitu eksotis.

  1. Adanya Budaya Hindu yang Cukup Kental

Ciri khas budaya Hindu pada bangunan masjid bisa dilihat dengan sangat jelas dari karakter bangunan yang mirip candi. Bangunan mirip candi tersebut berdiri dengan sangat kokoh pada gapura atau gerbang masjid.

Gerbang yang dibuat dengan menggunakan tumpukan batu berbentuk vertikal yang tertata dengan sangat rapi. Seperti halnya pada pintu-pintu candi yang umumnya ada di Indonesia.

Tentunya bukan tanpa alasan kenapa gerbang masjid dibuat menyerupai pintu-pintu yang ada di Candi. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat Cirebon yang kala itu rata-rata beragama Hindu tertarik.

  1. Ukiran pada Bagian Depan Masjid

Keeksotisan lain dari bangunan masjid ini adalah adanya sebuah ukiran kayu yang terletak di depan masjid. Sebuah ukiran kayu yang bertuliskan huruf-huruf Arab. Uniknya ukiran tersebut kondisinya masih sangat bagus hingga saat ini.

Sebenarnya Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat luar biasa. Uniknya banyak sekali akulturasi budaya yang bisa dilihat dari sebuah bangunan tempat ibadah. Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah salah satu contohnya.