Meski Terdengar Aneh, Tetapi Beginilah Cara Mengetahui Kehamilan Dengan Pasta Gigi

Pasta gigi merupakan alat kebersihan diri yang hampir pasti ada di setiap rumah dimana pun juga baik keluarga kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Pasalnya di Indonesia memang kesadaran untuk gosok gigi terbilang cukup tinggi. Tetapi meskipun pasta gigi hampir pasti ada di setiap rumah, nyatanya belum semua orang tahu tentang kemampuannya untuk memprediksi kehamilan.

Percaya atau tidak, pasta gigi memang memiliki kemampuan untuk setidaknya menunjukkan indikasi terjadinya kehamilan pada seorang wanita. Tetapi belum ada riset valid yang menunjukkan benar atau tidaknya hal tersebut. Meski begitu agaknya tidak salah jika pembaca sekalian ingin mengetahui bagaimanakah caranya.

Cara melakukannya terbilang mudah, karena cukup menuangkan sedikit pasta gigi ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Kemudian campurkan pasta gigi dalam wadah tadi dengan beberapa tetes urine si wanita yang ingin dicek kehamilannya. Pengadukan dapat pula dilakukan agar urine dan pasta gigi dapat benar-benar tercampur merata. Kemudian tunggu beberapa saat hingga tampak perubahan pada campuran pasta gigi dengan urine tadi. Perubahan yang dimaksud bisa berupa perubahan tekstur maupun perubahan warna.

Untuk mengetahui bagaimana hasilnya apakah positif atau negatif, dikatakan bahwa caranya hanya dengan melihat perubahan yang ditunjukkan. Apabila campuran tadi menunjukkan warna biru dan muncul buih yang cukup banyak, maka artinya ada indikasi positif hamil. Sebaliknya, apabila campuran urine dengan pasta gigi tadi tidak menunjukkan perubahan apapun maka tidak ada indikasi kehamilan sedang terjadi.

Valid atau tidaknya metode pengecekan kehamilan dengan pasta gigi di atas sekali lagi harus ditekankan bahwa hal tersebut belum terbukti. Sehingga jangan langsung menarik kesimpulan apakah kehamilan benar-benar terjadi atau tidak.

Amat sangat disarankan bagi siapa saja yang hendak mengecek kehamilan untuk menggunakan metode yang sudah valid saja seperti tes pack misalnya. Pasalnya menggunakan tes pack yang sudah valid saja belum tentu 100 persen akurat, apalagi menggunakan cara yang belum teruji validitasnya.

Langkah paling valid dan paling akurat sejauh ini masih dengan cara berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang ada. Apalagi jika disertai dengan penggunaan USG pada masa-masa tertentu yang akan semakin meyakinkan hasilnya.